Tak Lolos CPNS, Ratusan Honorer K2 Mengadu ke DPRD
jpnn.com - SUBANG - Gejolak sosial pascapengumuman kelulusan honorer kategori dua (K2) mulai muncul di daerah.
Kemarin, ratusan honorer K2 yang dinyatakan tidak lolos dalam seleksi CPNS K-2, mendatangi gedung DPRD.
Mereka mendesak DPRD menggunakan hak interpelasi (hak bertanya kepada pemerintah) dan hak angket (hak melakukan investigasi) terkait adanya dugaan kejanggalan dalam penerimaan CPNS.
“Dari awal memang ada kejanggalan. Pada saat awal uji publik peserta ada sekitar 6000 orang. Tapi pada saat tes membengkak menjadi sekitar 7000-an orang. Seharusnya yang lulus dari sekolah negeri, tapi malah banyak dari sekolah swasta,” ungkap Rohyadi, salah seorang guru honorer K2 di SMKN 2 Cipeundeuy.
Dia menyebut, banyak di antara yang lulus memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun. Menurutnya, mestinya honorer K2 yang masa kerjanya di atas 5 tahun, langsung diangkat menjadi CPNS tanpa melalui test.
"Untuk itu kami mendesak DPRD segera melaksanakan hak interpelasi dan hak angket,” tegasnya.
Ratusan sukwan K-2 ini diterima langsung oleh Ketua DPRD Subang Beni Rudiono, Wakil Ketua DPRD Agus Masykur serta Ketua Komisi D Sugianto.
Merespon tuntutan para honorer, Sugianto berjanji akan melakukan koordinasi dengan anggota DPRD lainnya, terlebih ini menyangkut urusan penggunaan hak interpelasi dan hak angket.