Tak Mampu Sewa Ambulans, Bapak Sembunyiin Jasad Anaknya dalam Tas
Aspen saat itu tidak mempunyai uang, sementara pihak RSUD M Yunus tidak ingin mengantar jasad bayi mereka ke Lungkang Kule. Saat itulah Aspen nekat membawa jasad bayinya dengan menggunakan tas pakaian hingga ke Bengkulu Selatan menggunakan mobil travel.
Kades Sinar Bulan Ujang Radiosaili membenarkan informasi ada warganya yang terpaksa membawa jasad bayinya yang meninggal dengan menggunakan tas.
Hal ini baru di ketahui Ujang dan warga Jumat (14/4) kemarin setelah ada wartawan dan bagian Humas Pemkab Kaur melakukan konfirmasi langsung ke dirinya.
Ujang membenarkan Aspen membawa jasad bayi perempuannya dari Bengkulu ke Manna Bengkulu Selatan dengan menggunakan tas. Sementara dari Manna ke Lungkang Kule Aspen naik mobil Pusling milik Pemkab Kaur hingga sampai ke rumahnya. Sehingga warga banyak tidak mengetahui kalau Aspen membawa bayinya dengan tas hingga ke Manna.
“Saya juga baru tahu informasinya dan setelah saya konfirmasi langsung kemarin ternyata benar anaknya dibawa pakai tas karena tidak mampu sewa ambulans.
“Namun hanya sampai Manna anaknya naik travel, dari Manna ke Lungkang Kule sudah menggunakan ambulans keliling. Kami kira ambulans yang datang malam itu dari Bengkulu. Bahkan malam itu juga jasad bayi malang itu langsung kita kuburkan di Sinar Bulan,” ungkap Ujang Radiosaili kemarin.
Saat ini menurut keterangan Ujang, kondisi Sri istri Aspen sudah membaik namun belum bisa bekerja. Aspen dan Sri dikarunia empat orang anak, dua diantaranya sudah meninggal dunia termasuk yang baru dilahirkan.
Ujang mengaku kemarin mendapat informasi Gubernur Bengkulu akan langsung ke Lungkang Kule terkait dengan berita ini. Kendati demikian Kades Sinar Bulan tersebut belum dapat memastikan kapan gubernur tiba di Lungkang Kule.