Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tak Masuk Seleksi PPPK, Honorer Limapuluh Kota Curhat ke Wabup

Senin, 18 Februari 2019 – 16:00 WIB
Tak Masuk Seleksi PPPK, Honorer Limapuluh Kota Curhat ke Wabup - JPNN.COM
Tampilan di laman sscasn.bkn.go.id untuk pendaftaran PPPK dari honorer K2. Foto: JPNN.com

jpnn.com, LIMAPULUH KOTA - Para tenaga honorer di Kabupaten Limapuluh Kota yang tidak masuk atau tidak dapat kesempatan pertama mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menemui Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan.

Dalam pertemuan yang digelar di Auditorium Politani Payakumbuh di Tanjungpati, Harau, Sabtu lalu (16/2), itu mereka menyampaikan curahan hati (curhat).

Kala itu, Ferizal Ridwan bersama Keluarga Besar Rumah Dinas Wakil Bupati Limapuluh Kota, menggelar diskusi bertajuk "Pegawai yang Profesional dan Berintegritas".

Dalam diskusi untuk memperingati tiga tahun kepemimpinan Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan ini juga dibahas soal rekrutmen PPPK.

Pembahasan soal rekrutmen PPPK ini tentu saja menyedot perhatian ratusan tenaga honorer yang hadir dalam diskusi tersebut. Bahkan, para tenaga honorer meminta kepada Pemkab Limapuluh Kota, agar mereka dapat diperjuangkan, untuk diangkat sebagai PPPK.

Sebab, honor yang mereka terima saat ini, masih jauh dari standar hidup layak. Bahkan ada guru honorer TK yang digaji cuma Rp 50 ribu perbulan.

“Hal inilah yang membuat nasib guru TK tidak kunjung berubah. Ini karena aturan. Dan kami bergantung hidup kepada yayasan yang mempekerjakan kami. Puluhan tahun kami hanya mendapatkan upah, bukan gaji. Bahkan ada guru TK yang diupah Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu perbulan di Limapuluh Kota ini,” ujar Susanti, guru TK asal Nagari Batuampa, Akabiluru, Limapuluh Kota.

Mendengar curhat dari Susanti itu, Ferizal Ridwan mengaku kaget.“Saya mendapatkan laporan dari dinas pendidikan bahwa gaji guru honorer tidak serendah itu. Ini sebuah temuan yang saya anggap hal yang luar biasa. Apalagi sudah dijalani selama puluhan tahun,” katanya.

Para tenaga honorer di Kabupaten Limapuluh Kota yang tidak masuk atau tidak dapat kesempatan pertama mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menemui Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close