Tak Peduli Hak Cipta, Ikhlas Bukunya Dibajak
Senin, 04 Januari 2010 – 05:49 WIB
George mencontohkan polemik mengenai Direktur Komersial dan IT Perum LKBN Antara Rully Ch. Iswahyudi. George mengutip data dari situs resmi Partai Demokrat, pada 10 Juli 2009 bahwa Rully masih tercantum sebagai staf khusus Bappilu Partai Demokrat. Bahkan, yang cukup kontroversial, George menulis Rully Ch. Iswahyudi bersama Direktur LKBN Antara Akhmad Muchlis Jusuf, mengalirkan separo dana Public Service Obligation (PSO) LKBN Antara yang berjumlah Rp 40,6 miliar ke Bravo Media Center, salah satu tim kampanye SBY-Boediono.
Namun, pimpinan Antara telah membantah informasi George tersebut. Intinya, Rully sudah mundur dari Bappilu Partai Demokrat dan tak ada dana PSO LKBN Antara yang mengalir ke Bravo Media Center. Inilah salah satu contoh materi yang akan ditambahkan George dalam revisinya. Meski begitu, George menegaskan bahwa dia tetap berpegang pada data pertama.
"Tanggapan dan sanggahan yang berkembang akan saya masukkan tanpa menggugurkan yang sebelumnya. Ini bagian kecil dari revisi yang akan saya lakukan. Selebihnya, masih banyak daftar dosa Partai Demokrat yang belum masuk," kata George, lantas tersenyum. Dia memperkirakan dengan adanya revisi itu jumlah halaman dibukunya akan bertambah dari 183 menjadi 240 halaman.