Tak Perlu Jauh-Jauh ke Singapura, Masyarakat Bisa Menikmati Laksa di Surabaya
jpnn.com, SURABAYA - Masyarakat Surabaya tak perlu jauh-jauh lagi apabila pengin menikmati Laksa.
Makanan khas Singapura itu kini hadir di Kota Pahlawan, tepatnya di kawasan Loop Graha Festival, Kecamatan Dukuh Pakis.
Laksa merupakan kuliner berbentuk pipih, bulat, dilumuri kuah kari dengan aneka toping seafood. Nah, tempat yang menjual makanan tersebut yakni Kampoeng Laksa.
Owner Kampoeng Laksa Lily Libby mengeklaim kuliner itu baru pertama ada di Surabaya.
Ide membuat kuliner itu bermula dari teman-temannya yang pengin makan Laksa, tetapi tidak keturutan, karena sedang pandemi Covid-19.
"Selama pandemi ini orang pengin makan laksa, tetapi enggak keturutan," kata Lily, Minggu (17/10).
Lily kemudian mencoba mencari makanan tersebut di Surabaya, tetapi tidak menemukannya. Akhirnya dia mencoba membuatnya.
"Saya kreasikan dan coba hidangkan ke teman-teman ternyata responsnya bagus, rasanya sama kayak yang di sana (Singapura,red)," imbuh dia.
Selama sepekan meracik-racik bumbu akhirnya Lily berhasil membuat Laksa yang disesuaikan lidah orang Indonesia.
Kuah kari sengaja dibuat lebih kental, tetapi tetap mempertahankan toping dan cita rasa seperti aslinya.
"Istimewanya, rasa kuah lebih gurih. Kalau isiannya ada ayam, udang, fishcake, dan tauge," jelas dia.
Sementara itu, Laksa yang ada di Negeri Singa rasanya lebih manis dan tidak cocok dengan lidah orang Indonesia, karena akan cepat merasa enek.
"Jadi, saya bikin ringan, rasanya kurang lebih sama, cuma kuahnya yang menyesuaikan. Kalau saya buatnya seperti lontong sayur dan masih cocok buat kita," ungkap dia.
Meski menjadi menu andalan, Lily juga menawarkan aneka menu lain kepada konsumen. Mulai sup fishball, sup Wonton, mi ayam char siew, dan masih banyak lagi.
"Harganya terjangkau mulai Rp 25-35 ribu per porsinya. Semua bisa menikmatinya dari kalangan atas hingga bawah," ujar dia.
Salah seorang penikmat Laksa buatan Lily Dini Satya mengaku senang ada yang menyajikan Mi Laksa Singapura di Surabaya. Saat kepingin makanan tersebut tak perlu jauh-jauh berangkat ke Singapura.
"Enak, kurang lebih sama kayak aslinya, mi dan kuahnya sesuai sama lidah orang Indonesia, lebih kental," kata Dini Satya. (mcr12/jpnn)