Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tak Perlu Takut dengan Ide Khilafah

Selasa, 20 Maret 2018 – 12:53 WIB
 Tak Perlu Takut dengan Ide Khilafah - JPNN.COM
Massa HTI. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior The Wahid Insitute Rumadi Ahmad mengatakan, para investor tak perlu takut dengan ide khilafah yang mewacana. Alasannya, pendukung wacana pembentukan negara Islam tak didukung sepenuhnya oleh masyarakat meski di Indonesia mayoritas muslim.

Pernyataan pria yang juga menjabat selaku etua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) itu didasarkan pada survei yang sudah dua kali dilakukan.

Menurut Rumadi, hasil survei yang dilakukan The Wahid Institute, tak cukup dua persen yang mendukung wacana khilafah.

 Tak Perlu Takut dengan Ide KhilafahPeneliti senior The Wahid Insitute Dr Rumadi Ahmad.  Foto Istimewa

“The Wahid Institute sudah dua kali melakukan survei soal HTI (Hizbut Tahrir Indonesia, red) yang mengusung paham negara khilafah. Hasilnya sangat kecil, tidak sampai 2 persen yang mendukung HTI dan khilafah,” kata Rumadi Ahmad saat dihubungi, Selasa (20/3).
 
Rumadi menjelaskan, HTI dan paham khilafah sempat mencuat ke permukaan karena ada gerakan yang masif. Ditambah lagi dengan liputan yang gencar dari media-media luar negeri sehingga seolah-olah keberadaan HTI dan paham khilafah di Indonesia cukup besar.

“Di pihak lain, silent majority yang mendukung Pancasila dan kebinekaan justru lebih banyak diam. Inilah yang mungkin mengecoh persepsi investor,” jelasnya.

Karenanya, Rumadi meminta agar para pengusaha tak perlu takut berinvestasi karena ada dua asalan. Pertama, pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah bersikap tegas terhadap HTI dengan membubarkan organisasi kemayarakatan yang mengusung paham negara khilafah tersebut.

“Kedua, seperti saya sebut tadi, berdasarkan hasil survei, jumlah pendukung HTI dan khilafah sangat kecil, tak sampai 2 persen. Di pihak lain jumlah pendukung Pancasila, kebinekaan dan negara kebangsaan sangat besar, hanya saja mereka silent majority,” tegasnya.

Peneliti senior The Wahid Insitute Rumadi Ahmad mengatakan, para investor tak perlu takut dengan ide khilafah yang mewacana karena pendukungnya kecil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News