Takluk di Kandang, Pelatih PBR Salahkan Wasit
Usai turun minum, justru SFC yang dapat membuka keunggulan. Bermain dibawah guyuran hujan deras, kemelut yang terjadi di depan gawang PBR mampu dimanfaatkan Vendry Mofu. Skor berubah 0-1 untuk keunggulan tim tamu. Berikutnya, karena hujan semakin deras pertandingan diputus di tunda selama 30 menit.
Setelah laga dilanjutkan, Vendry Mofu kembali memeroleh peluang lewat tendangan bebas, namun free kick yang dilakukan pencetak skor awal itu masih menyamping ke kanan gawang Romanov.
Tertinggal satu gol, Dejan memasukkan Bambang Pamungkas mengganti Agus Indra di menit ke-62. Striker bernomor punggung 20 itu baru memiliki peluang di menit ke-72, namun sontekannya, hasil umpan Wildansyah masih belum mampu menyamakan kedudukan.
Hampir saja David Laly mampu menyamakan kedudukan kalau shooting kerasnya di menit ke-82 tidak mengenai mistar gawang SFC.
Sundulan Gaston Castano di menit ke-89 yang sudah berdiri bebas di depan kotak penalti juga belum mampu menyelamatkan PBR dari kekalahan. Hingga akhir laga skor 0-1 tetap bertahan untuk kemenangan SFC.
Kekalahan pertama yang ditelan PBR ini membuat Dejan Antonic kecewa. Kecolongan satu gol dianggap Dejan karena kesalahan pemainnya. Namun Dejan mengatakan, pemainnya sudah bekerja keras.
"Kita kecewa kalah di kandang sendiri. Bukan kalah karena Sriwijaya lebih bagus dari kita," ujar coach.
Dejan pun menyoroti wasit. Hal paling kontroversial baginya adalah ketika tidak menunda match setelah babak pertama selesai. Kemudian injury time yang diberikan wasit terkesan terlalu singkat.