Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Takut Bocor, Uang untuk Bepergian Tak Diambil di Awal

Jumat, 10 Desember 2010 – 08:08 WIB
Takut Bocor, Uang untuk Bepergian Tak Diambil di Awal - JPNN.COM
Foto : JPPhoto
   

Bambang Widjojanto menambahkan, kerja keras tim patut diapresiasi. Menurut dia, ini adalah kali pertama lembaga negara meminta pihak di luar untuk menyelidiki internalnya. "Ini merupakan bentuk akuntabilitas yang harus diapresiasi," katanya.

Bambang menuturkan, sebulan penuh tim bekerja secara maksimal. Mereka mendatangi sejumlah saksi hingga ke daerah-daerah. Menurut Bambang, karena semua anggota berlatar belakang akademis, mereka harus memaksakan diri menjadi "detektif partikelir".

Saldi Isra, misalnya. Dosen hukum di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, itu sampai harus mengonfirmasi sopir bupati Simalungun, Sumatera Utara, bernama Purwanto yang diduga menjadi kurir duit suap ke hakim konstitusi Akil Mochtar. "Kami juga harus ke daerah-daerah di Jawa Barat dan daerah di Sumatera lainnya," katanya.

   

Dia mengakui adanya kesulitan dalam menjalankan tugas tersebut. Sebab, kata Bambang, kepakaran anggota tim justru di bidang akademis. Urusan menyelidiki bukan keahlian mereka. "Pak Saldi adalah profesor. Bang Buyung (Adnan Buyung Nasution, Red) malah profesornya dari luar negeri. Refly prof juga, tapi provokator," ujar Bambang lantas terkekeh.

Sebulan penuh tim investigasi yang diketuai advokat Refly Harun menelusuri jejak suap yang dicurigai mengarah ke salah satu hakim di Mahkamah Konstitusi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close