Taliban Berjanji Lindungi Hak Perempuan di Afghanistan, Ada yang Percaya?
Namun dia mengatakan, ini bukan saatnya untuk menyerah, dan perempuan harus tetap bersatu memperjuangkan hak-hak mereka.
Ia menambahkan generasi muda yang tumbuh di bawah demokrasi dan modernisasi "layak mendapat dukungan penuh".
"Selama kami memiliki akses bersekolah, memiliki akses keadilan, memiliki akses bekerja dan menghasilkan uang, maka kita punya kesempatan untuk memastikan Afghanistan menjadi tempat yang lebih baik," tambahnya.
Tapi Hoda Raha mengatakan kepada ABC bahwa dia tidak percaya pada kata-kata Taliban, menyebut mereka "munafik dan penipu, terutama tentang wanita".
"Toleransi yang sekarang dimiliki Taliban dengan rakyat adalah karena mereka ingin membuat dunia internasional percaya bahwa mereka telah berubah," katanya.
"Dalam kepercayaan mereka, seorang pria dapat melakukan apa saja terhadap istri, saudara dan anak perempuannya, agar tetap tinggal di rumah," ujar Raha.
"Jadi hukum yang sedang dipersiapkan Taliban untuk diterapkan jauh lebih mengerikan daripada yang dibayangkan dunia," katanya.
"Perempuan dan anak perempuan akan menghadapi tindakan kekerasan yang tak terhitung jumlahnya di dalam rumah mereka. Keinginan mereka akan dibunuh," kata Raha.