Taliban Tutup Penampungan untuk Perempuan, Bagaimana Nasib Zari?
Penampungan itu menjadi lambang perjuangan kesetaraan gender untuk mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan di Afganistan.
Namun saat ini, Taliban telah menutup Kementerian Perempuan dan menggantinya dengan Polisi Moral untuk menciptakan pemerintahan yang terdiri dari laki-laki secara keseluruhan.
Human Rights Watch mendokumentasikan pelanggaran Taliban terhadap perempuan sejak mereka menguasai Afganistan.
Aktivis Hak Perempuan Mahbooba Seraj yang juga menjadi manajer penampungan untuk 30 perempuan di Kabul mengatakan Taliban sedang mencari tahu apa yang harus mereka lakukan terhadap isu perlindungan perempuan.
"Mereka (Taliban, red) takut perempuan di tempat penampungan akan pergi lalu hidup di jalanan dan masuk prostitusi. Mereka tidak menginginkan itu," tutur Seraj saat dihubungi Guardian.
Dia menjelaskan masalah perlindungan perempuan di Afganistan masih sama seperti sebelum Taliban berkuasa karena masih banyak perempuan yang dilecehkan atau menjadi korban kekerasan. Padahal Afganistan telah memiliki undang-undang tentang penghapusan kekerasan terhadap perempuan yang disahkan pada 2009 lalu.
Sayangnya, mayoritas perempuan di Afganistan saat ini melaporkan kekerasan fisik yang mereka alami dalam rumah tangga.
Wakil Direktur Eksekutif Women for Afghan Women Kevin Schumacher mengatakan perlindungan bagi masyarakat Afganistan, khususnya perempuan sangat berharga dalam 20 tahun terakhir.