Tamasya ke Afrika, Sekeluarga Jadi Korban Jatuhnya ET 302
jpnn.com, ADDIS ABABA - Jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302 meninggalkan kisah pilu. Banyak di antara keluarga korban yang masih tak percaya bahwa orang-orang tercinta mereka telah tiada dengan cara yang begitu tragis.
Mahasiswa Georgetown University Cedric Asiavugwa terbang ke Nairobi untuk menghadiri pemakaman salah seorang kerabatnya. Tapi, kenyataannya justru dia yang harus dimakamkan.
BACA JUGA: Kisah Penumpang Ethiopian Airlines Terhindar Maut karena Apes
Kehilangan yang luar biasa juga dirasakan keluarga Vaidya. Enam anggota keluarga yang berasal dari Brampton, Kanada, itu ikut menjadi korban.
Mereka adalah Kosha Vaidya, 37; dan sang suami Prerit Dixit, 45. Dua putri mereka, Ashka Dixit, 14; dan Anushka Dixit, 13, ikut tiada. Kedua orang tua Kosha, Pannagesh Vaidya, 73; dan Hansini Vaidya, 68, juga tewas.
"Dia adalah satu-satunya saudari saya. Saya kehilangan orang tua dan saudari saya. Kini saya tak punya siapa-siapa lagi," ujar Manant Vaidya.
Manant mengungkapkan bahwa dirinya tahu tentang kecelakaan tersebut dari kawannya. Mereka menelepon tengah malam mengabarkan tentang kecelakaan tersebut. Antara percaya dan tidak, mereka akhirnya berangkat ke bandara untuk memastikan. Kepastian yang mereka terima menjadi pukulan yang begitu menyakitkan.
Manant mengungkapkan, dirinya kali terakhir melihat mereka saat mengantar ke Bandara Internasional Toronto Pearson. Rombongan tersebut rencananya pergi untuk wisata sekali seumur hidup di taman safari Kenya.