Tamatan SMP, Modal Awal Rp 1 Juta, Kini Asetnya Miliaran Rupiah
Sumardi meyakini rezeki sudah ada yang mengatur. Sepanjang manusia bekerja keras, tentu rezekinya akan ada.
Disinggung soal dukanya selama menjalankan bisnis tersebut, ia justru tersenyum dan mengaku hampir merasa tidak pernah berduka atau resah.
Memang, tidak sedikit pelanggannya yang mengambil barang, kemudian tidak mengembalikan akibat bangkrut. Namun, selama ini tidak pernah mempersoalkan hal itu, karena sejak awal niatnya sambil membantu.
”Kalau dihitung-hitung lumayan banyak. Kalau satu orang saja berkisar Rp 40 juta, sudah berapa kalau sampai puluhan orang?” katanya.
Tetapi terkait hal ini, dia memaknai bukan sebuah duka atau kerugian, karena niat awalnya merintis usaha adalah untuk berbagi dan menolong.
Dia mengaku tidak tega melihat orang sudah bangkrut, lalu dikejar-kejar untuk membayar utangnya.
”Kalau sudah bangkrut, ya mau diapakan lagi? Ketemu saja kadang malu orangnya. Masa masih saya uber-uber,” katanya.
Menurut Sumardi, selama sekitar 16 tahun dia menggeluti bisnis mainan anak-anak, namun belum pernah bermasalah dengan karyawannya.