Tamrin Harus Minta Maaf secara Adat
Minggu, 09 Januari 2011 – 09:01 WIB

PROTES-Ribuan warga suku dayak Kota Palangka Raya Kalteng demo di Bundaran Besar Palangka Raya, Sabtu (8/1) siang mengecam pernyataan Sosiolog UI Thamrin Amal Tamagola terkait sidang Ariel Paterpan. Massa menuntut Thamrin untuk ditindak secara hukum adat. FOTO HENDRY PRIE/KALTENG POS
Adapaun pernyataan sikap tersebut ialah meminta agar Tamrin A.T mempertanggung jawabkan perbuatannya dan perkataannya didepan hokum positif dengan upaya sistematis. Karena dengan pernyataan sosilog yang pernah melakukan penelitian kualitatif di Kalbar dan Papua Selatan tersebut sangat disayangkan. Akibat pernyataan tersebut akan menimbulkan miskomunikasi dan gejolak masyarakat.
Pernyataan Tamrin AT tersebut, tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat Dayak yang mengedepankan kearifan local. "Kita sangat menyayangkan pernyataan seorang Profesor, ternyata bisa mengeluarkan pernyataan seperti itu. Padahal Masyarakat Dayak sangat mengedepankan etika dan norma, dimana seorang gadis dan pria yang berduaan ditempat yang tidak dikehendaki sudah dikenakan adat, jelas pernyataan Tamrin merupakan fitnah," jelas Sekretaris Majelis Adat Dayak Nasional Kalbar.