Tan Malaka di Gedung DPR
Kamis, 30 Maret 2017 – 11:22 WIB
“Kalau begitu, baiklah saudara tinggal buat sementara waktu di rumah paviliun saya saja. Saya ingin mendengar pengalaman saudara sesudah kita berpisah di Belanda.”
Malam Minggu di Cikini itu terasa hangat. Keduanya saling bertukar cerita. Masing-masing mengisahkan apa saja yang mereka lampaui setelah berpisah di Belanda. Di tengah suasana revolusioner pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, cerita-cerita mereka tentu tak lepas dari riuh rendah dunia perjuangan.
Saat JPNN.com bertandang ke sana tempo hari, paviliun itu masih ada. Kosong. Gelap tak berlampu. Sunyi. Sesunyi jalan yang ditempuh Tan Malaka. (wow/jpnn)