Tangani Konflik, JK Sempat 'Lupa Diri'
Jabatan Menkokesra, Bertindak Seperti MenkopolkamSelasa, 23 Juni 2009 – 14:19 WIB
JK lantas menegaskan, bahwa untuk menangani konflik, kunci sebenarnya ada pada kesungguhan, ketegasan dan tidak ragu. JK mengaku, saat sedang menangani konflik Ambon dan Poso, dirinya mendatangi kedua daerah itu tiga hari sekali. Hasilnya, dalam 15 hari saja, Poso berhasil membuat ikrar damai, sementara Ambon dalam 17 hari juga sudah berikrar untuk menghentikan peperangan.
JK pun mengungkapkan persamaan resolusi konflik yang digagasnya di Ambon, Poso, hingga Aceh. "Tiga konflik ini berhasil dituntaskan setelah masing-masing digelar lima kali pertemuan. Entah kenapa harus lima. Saya juga sengaja tiap tiga hari ke daerah konflik, agar tidak ada lagi 'setan' yang ada di antara mereka. Yang jelas, akar konflik di tiga daerah itu hanya karena ketidakadilan," tandas JK.
Dalam dialog yang digagas oleh Institute for National Strategic Interest and Development (INSIDe) pimpinan Yudi Latief itu sendiri, sejumlah tokoh perjanjian perdamaian ikut hadir. Di antaranya termasuk mantan Panglima GAM Syaid Mustafa, mediator perdamaian Aceh Farid Husain, tokoh perdamaian Ambon Thamrin Eli, serta tokoh perdamaian Poso Farid Lemba.