Tanggapi Akselerasi Perubahan dengan Pembangunan SDM
Oleh: Bambang Soesatyo, Ketua MPR RIBekerja dari rumah, belajar dari rumah, belanja hingga transaksi pun dari rumah.
Presiden Joko Widodo bahkan menegaskan bahwa pandemi Covid-19 telah mengajarkan kepada semua komunitas untuk mendobrak cara-cara lama.
Apa yang dulu dianggap tabu sekarang justru menjadi cara hidup baru.
Digitaliasi yang dulu sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, menurut Presiden, kini bahkan sudah menjadi bagian tak terpisah dari kehidupan bersama.
Boleh jadi, atas nama efisiensi dan efektivitas, sejumlah perubahan yang dipraktikkan selama periode pandemi bukan tidak mungkin akan menjadi pola atau kebiasaan yang akan dipertahankan di kemudian hari.
Misalnya, bekerja dari rumah demi efisiensi biaya kantor.
Tentu saja dampaknya juga harus dikalkulasi sejak sekarang, utamanya terhadap masa depan sektor ketenagakerjaan, dan keahlian apa saja yang dibutuhkan pada semua sub-sektor ekonomi.
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan tentang sejumlah konsekuensi akibat perubahan zaman itu.
Memberi sambutan secara virtual dalam sidang terbuka senat dalam rangka Dies Natalies ke-45 tahun Universitas Sebelas Maret (UNS), Jumat (12/3), Presiden mengingatkan, perubahan zaman menyebabkan permintaan dan kebutuhan tenaga kerja mengalami perubahan.
Teori manajemen, organisasi, dan model bisnis juga banyak berubah. Akibatnya, banyak jenis pekerjaan lama tidak lagi dibutuhkan.
Untuk merespons perubahan itu, Presiden mendorong dunia pendidikan beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.