Tani Komunal
Oleh Dahlan Iskan'Dewan komisaris' itu lantas mencari 'direktur utama' yang akan diserahi menggarap lahan komunal. Dengan target-target yang ditentukan.
Salah satu terobosan yang harus dilakukan adalah membuang galengan pembatas sawah. Dengan demikian lahan seluas 300 hektare itu tanpa galengan sama sekali.
Tentu membuang galengan ini sangat sensitif. Lebih sensitif dari Rocky Gerung. Namun itulah yang disebut terobosan. Harus ada perubahan besar.
Galengan itu kita ubah secara mendasar: menjadi titik-titik koordinat. Galengan-nya disimpan di komputer atau di HP. Tidak lagi di atas sawah. Juga disimpan di komputernya kantor agraria.
Dalam perjalanannya, kalau ada petani yang ingin menjual sawah, mereka hanya menjual titik kordinat.
Dengan hilangnya galengan di hamparan 300 hektare itu maka pengerjaan sawahnya bisa full mekanisasi. Mulai pengolahan lahan, penanaman sampai panennya.
Tugas pemerintah pusat hanya menjadi penggerak. Dengan cara mengadakan semacam lomba antar bupati: siapa yang mau ikut program ini.
Artinya, pemerintah pusat mencari siapa bupati yang tertarik menyukseskan program ini. Tanpa lewat instruksi dari atas –yang biasanya kurang sukses.