Tanoto Foundation Dukung Pemda Tingkatkan Kualitas Pendidikan Dasar, Cegah Stunting
“Di Batanghari, kami memulai program PINTAR pada 2018, sedangkan di Muaro Jambi kami mulai pada 2021," ujar Ari Widowati dalam keterangannya dikutip Selasa (20/6).
Kedua kabupaten ini ujarnya, secara aktif mendukung dan menyebarkan secara mandiri praktik baik pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan kemampuan siswa.
Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation Indonesia Eddy Henry menjelaskan bahwa program percepatan penurunan stunting Tanoto Foundation di Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi akan berfokus pada pendampingan teknis yang meliputi intervensi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP).
Selanjutnya, pemenuhan pelaksanaan aksi jonvergensi, penguatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) serta dukungan untuk pemantauan dan evaluasi.
Untuk mencapai target stunting 14 persen pada 2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dibutuhkan upaya yang lebih intensif dan tepat sasaran.
"Kerja sama ini diharapkan tidak hanya menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang, yaitu meningkatnya sumber daya manusia berkualitas,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, hasil asesmen nasional tahun 2021 menunjukkan bahwa 1 dari 2 siswa Indonesia memiliki kemampuan membaca di bawah minimum, serta 2 dari 3 siswa memiliki kemampuan matematika di bawah minimum.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 21,6 persen, yang artinya ada sekitar 4,6 juta kasus balita stunting di Indonesia dan prevalensi stunting di Kabupaten Batanghari saat ini mencapai 26,3% dan Kabupaten Muaro Jambi mencapai 18,6%. (esy/jpnn)