Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tanoto-Universitas Indonesia Dukung Pemda Wujudkan Pencapaian SDGs di Tengah Pandemi

Senin, 05 Juli 2021 – 21:01 WIB
Tanoto-Universitas Indonesia Dukung Pemda Wujudkan Pencapaian SDGs di Tengah Pandemi - JPNN.COM
Tanoto Foundation dan SDGs Hub Universitas Indonesia berkolaborasi mendampingi Pemerintah Daerah mitra dari lima provinsi, Sumatra Utara, Jambi, Riau, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah untuk mendukung pencapaian SDGs. Foto: Tanoto Foundation

jpnn.com, JAKARTA - Direktur SDG Academy Indonesia J. Ansye Sopacua menilai upaya pencapaian SDGs telah memasuki pertengahan jalan.

Salah satunya ialah untuk mewujudkan tujuan ke empat, menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.

Namun, pandemi telah mengakibatkan penutupan sekolah menjadi berkepanjangan. Data dari SDG Academy Indonesia menunjukkan hal itu berdampak pada 500 juta siswa di dunia tidak dapat mengakses pembelajaran daring selama pandemi.

Penutupan sekolah juga mengakibatkan ada 90 persen siswa yang tidak dapat mengakses pendidikan. Bahkan, hanya sekitar 65 persen sekolah dasar yang memiliki fasilitas cuci tangan untuk mencegah penularan Covid-19, yang menjadi syarat untuk melakukan pembelajaran tatap muka di era pandemi.

Ansye mengatakan untuk mempercepat tersedianya akses pendidikan yang berkualitas di tengah pandemi, Tanoto Foundation dan SDGs Hub Universitas Indonesia berkolaborasi mendampingi 115 Kepala Dinas Pendidikan, Kemenag, dan Bappeda dari lima provinsi, Sumatra Utara, Jambi, Riau, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah.

"Kolaborasi ini dilakukan untuk untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs)," kata dia, di sela pelatihan, Senin (5/7).

Dia menyebut ada sekitar 55 juta anak usia sekolah, 4 juta guru, dan kurang lebih 268 ribu sekolah di seluruh penjuru negeri yang masih butuh perhatian.

"Kita membutuhkan upaya yang komprehensif dan terintegratif demi menciptakan pendidikan berkualitas, inklusif, dan merata ke semua pihak. Kita tidak boleh meninggalkan mereka semua,” ujar Ansye.

Data dari SDG Academy Indonesia menunjukkan hal itu berdampak pada 500 juta siswa di dunia tidak dapat mengakses pembelajaran daring selama pandemi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News