Tanpa Angpau
Oleh Dahlan Iskan"Biasanya yang ikut makan 15 orang. Nanti malam mungkin hanya lima orang. Yakni yang ada di rumah ini saja," ujar Soedomo.
Ia pemilik kopi Kapal Api. Yang terbesar di Indonesia itu. Yang juga tokoh Konghucu. Yang dua bulan lalu berhasil mendamaikan pertengkaran seru yang terjadi di kelenteng legendaris Tuban.
Yang tahun ini juga berubah adalah soal angpau (hong bao). Di hari pertama dan kedua Imlek –besok dan lusa– biasanya ramai sekali. Yang muda pergi ke rumah kerabatnya yang lebih dituakan. Bersama anak mereka.
Tentu besok pagi, di suasana pandemi, tidak ada lagi anak-anak yang datang ke rumah kerabat. Yang biasanya, mereka itu, harus diberi amplop merah. Bukan amplopnya yang penting, tapi isinya.
Inilah Imlek tanpa angpau –kecuali dikirim via online. Setidaknya gambar amplop merahnya.(disway.id)
Yuk, Simak Juga Video ini!