Tanpa Asap
Oleh: Dahlan IskanWali Kota tanggap cepat. Ia melapor ke gubernur –tidak perlu saya sebutkan namanya. Sang gubernur langsung setuju. Mereka sepakat melihat lokasi permakaman Kristen di Tegal Alur, Jakarta. Letaknya di antara Ancol dan PIK.
"Apakah lahan ini cukup?" tanya sang gubernur seperti ditirukan Andreas.
"Cukup sekali. Untuk dua mesin pun cukup," jawab Andreas.
Lahan itu ada di sebelah kantor permakaman.
"Kalau hari ini bapak izinkan. Seminggu lagi sudah bisa dipakai membakar mayat," tantang Andreas.
Hari itu pun diputuskan: go!
Andreas pun menyewa crane kapasitas 50 ton. Ups... ada yang meminjaminya. Berat seluruh mesin itu sendiri 10 ton, tetapi lokasinya agak masuk jauh. Perlu crane besar.
Keistimewaan mesin bakar mayat yang ini –buatan Korea, tetapi dirakit di Indonesia– tidak menimbulkan asap dan bau.