Tanpa Biaya dan Rekrut Mantan Calo Jadi Sukarelawan
Selasa, 02 Juli 2013 – 06:46 WIB
Lantaran tidak memiliki life skill lain selain kemampuan bercocok tanam, ujung-ujungnya, mereka rela menjadikan anaknya sebagai pekerja seks sesuai dengan iming-iming para calo yang bergentayangan. "Akhirnya, punya anak menjadi pekerja seks pun bukan hal tabu lagi. Malah ada yang saling membanggakan anaknya karena dianggap bisa mengangkat perekonomian keluarga," paparnya.
Tidak adanya life skill orang tua itulah yang disebut Syarifudin sebagai faktor kelima tumbuhnya trafficking. Karena itu, selain membekali anak-anak, Kusuma Bongas berupaya memberikan keahlian kepada para orang tua.
Salah satu upaya itu ditelurkan dengan memberikan pelatihan menjahit, sablon, dan sebagainya. Hanya, Syarifudin mengaku masih terkendala pemasaran hasil karya para orang tua itu. "Kami masih berupaya mencarikan jalan keluar bagaimana cara efektif memasarkan hasil karya para orang tua," jelasnya.