Tanpa Bukti, Ahok Langsung Tuding Ada yang Merusak
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku belum dapat laporan mengenai rusaknya ribuan mesin presensi pegawai di hari pertama kerja pascalibur lebaran kemarin, Senin (11/7). Meski begitu, dia dengan cepat menuding ada pihak yang sengaja merusak mesin-mesin tersebut.
"Kalau pengalaman saya penyebab mesin absensi offline sih ada kesengajaan, cuma saya belum ada bukti," ungkap Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (12/7).
Berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, jumlah total mesin presensi milik Pemprov DKI adalah adalah 4.317 unit. Alat pencatat kehadiran itu tersebar di semua instansi di bawah Pemprov, mulai dari kantor kelurahan, puskesmas, dinas hingga kantor gubernur.
Dari jumlah tersebut, mesin presensi yang online alias berfungsi sebanyak 3.100 atau 71,8 persen. Sedangkan sebanyak 1.217 mesin atau 28,2 persen dalam kondisi offline.
"Ini harus diselidiki untuk mengungkap ada kesengajaan apa, gak?," ujar Ahok.
Mantan bupati Belitung Timur ini juga minta data kehadiran seluruh PNS di hari pertama kerja diperiksa ulang. Ini untuk memastikan tidak ada manipulasi data.
"Diperbandingkan juga dengan aktivitas pekerjaan, imbang apa enggak. Pasti ketahuan," ujarnya sambil mengancam pihak yang terlibat dalam rekayasa daftar kehadiran PNS akan ditindak tegas.
Sebelumnya, pada hari Senin 11 Juli, PNS DKI Jakarta yang bolos kerja tercatat 6.072 orang, yang telat sebanyak 1.733 orang, dan yang masuk tepat waktu tercatat 32.108 PNS. (rmol/dil/jpnn)