Targetkan 2,8 Juta Ha Sawit di Papua
Selasa, 18 November 2008 – 15:45 WIB
Bustar Maitar, juru kampanye hutan Greenpeace Asia Tenggara, mengungkapkan, pada tahun 2008, Sinar Mas mengaku sebagai No. 1 di Indonesia karena memiliki lahan perkebunan kelapa sawit terbesar dan memiliki rencana perluasan yang agresif.
“Bulan depan pada pertemuan iklim global di Poznan, Polandia, dimana para kepala pemerintahan dunia akan bertemu untuk menyetujui batas-batas emisi gas rumahkaca. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus membuktikan komitmennya untuk mengurangi emisi gas rumahkaca Indonesia dan mencanangkan moratorium (jeda tebang) akan konversi hutan sekarang, demi iklim dunia, keaneraragaman hayati serta masyarakat yang bergantung pada hutan,” kata Shailendra Yashwant, Direktur Kampanye Greenpeace Asia Tenggara.
Greenpeace menyerukan kepada Pemerintah untuk segera menerapkan moratorium bagi semua konversi hutan, termasuk perluasan perkebunan minyak kelapa sawit, industri penebangan dan pendorong deforestasi lainnya.
Kapal Greenpeace MV Esperanza, memulai bagian Indonesia dari pelayaran “Hutan untuk Iklim” di Jayapura, Papua pada 6 Oktober, untuk menyoroti masalah maraknya pengrusakan hutan Asia Tenggara yang tersisa.(lev)