Tarian Sufi Sebar Energi Positif di Rumah Pak Ganjar, Mengirimkan Doa dan Zikir ke Langit
jpnn.com, SEMARANG - Syair kasidah Arab berdendang di Panggung Kahanan, maknanya "seakan engkau dibawa berkelana, berputar-putar bersama orang Badui, dengan lembut dengan lembut."
Disusul empat penari sufi yang khidmat dengan gerakan melawan jarum jam. Bibirnya tak henti-henti bergumam, entah doa atau mantera.
Ketukan samer, alunan biola dan keyboard jadi pengiring utama ketika Kasidah Laila Majnun menyanyikan lagu Ghonili Suwayya.
Itu adalah lagu kasidah yang ditenarkan Ummi Kultsum, penyanyi legendaris asal Mesir. Beberapa baitnya menyiratkan makna, "lagu adalah ruh dari jiwaku, yang dapat menyembuhkan lara. Ia dapat menghilangkan gelap malam dengan perantara mata para pencinta. Aku bersumpah atas nama Baitullah (Ka’bah) duhai yang beriman kepada Ka’bah."
Seolah menghayati makna lagu tersebut, empat penari sufi tiada henti berputar sambil mulutnya terus komat kamit.
"Kami melangitkan doa-doa dan berzikir Huwallah Huwallah," kata Kiai Budi Harjono, empunya para penari sufi tersebut.
Perpaduan kasidah dengan tarian sufi tersebut ibarat angin yang mengantar ke mana awan beriring.