Tas Bermerek Tiruan Makin Marak di Jakarta, Kolektor Asli Mengaku Prihatin
"Ketika kami menemukan barang palsu, kami mencatat dan menghubungi pemilik merek, jika mereka tidak suka barangnya ditiru, mereka harus datang membuat laporan," kata Anom.
Dia berharap nota kesepahaman yang akan segera ditandatangani dengan beberapa raksasa e-commerce Indonesia akan membantu mencegah penjualan produk-produk palsu di platfom online.
Namun dengan sedikitnya penegakan hukum untuk menyasar pedagang tas palsu, bisnis ini kemungkinan akan terus berkembang di Indonesia.
Tapi bagi Uci, barang tiruan tidak akan mampu menandingi produk asli.
"Banyak orang meneteng tas Hermès tiruan karena mereka ingin memilikinya, tapi tidak punya duit yang cukup," katanya.
"Tapi Kalau kita mau menghargai diri sendiri, mengapa kita mengenakan barang-barang palsu?" kata Uci.
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News