Tasik-Jakarta 15 Jam, dari Tegal 8 Jam
jpnn.com - TASIK – Antrean kendaraan saat arus balik sudah seperti “ritual”. Efeknya perjalanan pun kian lama. Kemarin (11/8) atau H+3 Lebaran, perjalanan Tasikmalaya-Jakarta yang normalnya ditempuh 5-6 jam menjadi 15 jam.
Kepada Radar Tasikmalaya (Grup JPNN), Sarwo (45), sopir bus Budiman mengatakan waktu tempuh menjadi dua kali lipat karena macet di sana sini. ”Wah ini macetnya luas bisa, dua kali lipat dari waktu normal. Jadi pasti terjadi penumpukan penumpang,” tuturnya kemarin di Pul Budiman, Jalan Ir Juanda Kota Tasikmalaya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, penumpukan penumpang tujuan Jakarta terjadi karena efek waktu tempuh yang bertambah akibat macet. Sarwo mengaku terjebak macet mulai Rajapolah, Gentong hingga Nagreg.
Tak hanya perjalanan dari arah Tasik menuju Jakarta, dari arah Bandung ke Tasik pun, dua hari lalu macet. Efeknya, perjalanan Bandung-Tasik yang biasa ditempuh tiga jam menjadi tujuh jam.
Antrean pemudik dan pebalik mengakibatkan Nagreg, Gentong dan Rajapolah sulit dilalui dengan normal. Mobil kerap terhenti. Lima menit melaju, lalu berhenti lagi.
Kemarin, efek dari kemacetan di jalur arus balik, ratusan penumpang --tua, muda dan balita-- tujuan Jakarta berebut bus di Pul Budiman. Mereka rela berdesakan agar menaiki bus ke tempat mereka tinggal. Apalagi, mereka telah menunggu bus.
Ajat Sudrajat (37), warga Purbaratu mengaku mengetahui perjalanan menunju Tasik-Jakarta akan macet. Namun karena hari ini (12/8), dia mulai bekerja, Ajat pun memaksakan berangkat. ”Ya mau gimana lagi Mas, pasti kejebak macet. Itu resiko saya. Mudah-mudahan nanti malam atau subuh sudah nyampe Jakarta,” tuturnya yang bekerja sebagai office boy di salah satu perusahaan di Ibu Kota tersebut.
Hal sama juga dikatakan, Ani Sumarni (24). Warga Kota Baru, Tamansari, Kota Tasikmalaya ini memaksakan diri menaiki bus dan menikmati kemacetan di jalan. Sebab dia harus kembali bekerja di restoran di Lebak Bulus.