Taufiq Kiemas Bakal Difilmkan, Ini Saran Mbak Puan
jpnn.com, JAKARTA - Kisah hidup Taufiq Kiemas akan diangkat ke layar lebar. Tokoh senior PDI Perjuangan yang meninggal pada 8 Juni 2013 itu dianggap sebagai sosok yang bisa menjadi teladan bagi generasi muda.
Untuk itu, Max Picture yang akan memproduksi film Taufiq Kiemas menemui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Selasa (17/10). Puan merupakan putri Taufiq satu-satunya dari pernikahannya dengan Megawati Soekarnoputri.
Puan pada pertemuan yang digelar di kantor Kemenko PMK itu mengapresiasi rencana pembuatan film tentang ayahnya. “Saya berharap film ini menginspirasi kaum muda Indonesia, dan memberi harapan terhadap dunia politik negeri ini," katanya.
Mantan ketua Fraksi PDIP DPR itu juga mengharapkan film tentang ayahnya bisa mengangkat sosok Taufiq Kiemas secara lengkap baik sebagai politikus, negarawan, ayah, suami sekaligus sahabat bagi banyak orang. “Dengan begitu, masyarakat lebih mengenal dan memahami sosok Taufiq Kiemas,” harap Puan.
Pertemuan di kantor Kemenko PMK itu juga dihadiri Muhammad Yamin dan Imran Hasibuan selaku penggagas film dan Alim Sudio sebagai penulis skenario. Ada pula Direktur Megawati Institut Arif Budimanta dan Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzi yang ikut hadir pada pertemuan dengan Puan.
Sedangkan Imran mengatakan, almarhum Taufiq Kiemas dikenal sebagai sosok yang bijaksana. Ketua MPR RI periode 2009-2014 itu juga selalu dicintai oleh keluarga, kerabat dan para politisi.
Imran menuturkan, Taufiq Kiemas semasa hidupnya selalu mengajarkan cara berpolitik yang santun, humanis dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan banyak permasalah bangsa. “Karena itu, Pak Kiemas layak diangkat dalam sebuah film agar menjadi suri teladan bagi generasi-generasi mendatang, terutama generasi muda,” kata Imran.
Penulis skenario Alim Sudio menambahkan, film Taufiq Kiemas akan mengangkat fase kehidupan tokoh kelahiran 31 Desember 1942 itu waktu remaja, masa perjuangannya sebagai aktivis Soekarnois, serta masa-masa sulit bersama Megawati. “Karena fase-fase itu sebenarnya adalah inti dari bagaimana beliau menjadi tokoh nasional,” kata Alim.