Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tawa Ceria Rombongan Petani Ini Berubah jadi Banjir Air Mata

Jumat, 03 Januari 2020 – 06:17 WIB
Tawa Ceria Rombongan Petani Ini Berubah jadi Banjir Air Mata - JPNN.COM
Adik petani yang tewas menangis di pinggir rel kereta api. Foto: Pojokpitu

jpnn.com, JEMBER - Kakek buruh tani di Probolinggo tewas ditabrak kereta api. Korban tewas bernama Napi (70) warga Desa Palang Besi, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Korban disambar kereta api saat menyeberang rel kereta sambil memanggul daun jagung.

Adik korban hanya bisa menangis meratapi kakaknya yang tewas secara mengenaskan.

Peristiwa ini terjadi saat korban Napi bersama buruh tani lain, memanen jagung yang letak sawahnya di sisi utara rel kereta api.

Pada saat korban melintas menyeberang rel sambil memanggul daun jagung, secara bersamaan kereta api melintas.

"Diduga korban tidak mengetahui, saat kereta Logawa tujuan Jember-Purwokerto melintas dari timur ke barat," ujar Kapten Mohamad Halil, Anggota Polsuska Daop 9 Jember.

Korban mengalami luka pada bagian kepala dan kedua kakinya patah. Menurut Halil dari keterangan saksi-saksi, korban tidak menyadari adanya kereta melintas di jam-jam tersebut.

Guna kepentingan visum, jenazah Napi dibawa ke kamar mayat rumah sakit Tongas. Saat ini, kasus ini ditangani Unit Laka Polres Probolinggo Kota. (pul/pojokpitu/jpnn)

Rombongan petani menangis di samping rel kereta api saat melihat kakek Napi tewas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News