TBM Untuk Merangsang Budaya Baca Masyarakat Banemo
“Bukunya tergolong masih sedikit. Masih butuh banyak jika ada yang mau menyumbangkan buku,” tutur Hafid.
Meski buku-buku yang ada belum terlalu banyak, anak-anak di Banemo sudah antusias memanfaatkan rumah baca itu. Ada yang sekadar membaca, ada pula yang datang untuk mengerjakan tugas sekolah.
“Saat ini ada buku pelajaran sekolah, novel, sampai buku-buku umum,” sambungnya.
Beberapa mahasiswa asal Banemo kerap datang untuk belajar bersama dengan anak-anak jika ada waktu. Tokoh masyarakat di sana juga memiliki kesadaran yang sama untuk berbagi ilmu.
“Kami di TBM ini tidak mengenal waktu, baik siang maupun malam tetap dibuka untuk para peminat baca," kata Hafid.
Saat ini, selain menambah koleksi buku, Hafid dan pemuda-pemuda Banemo juga bertekad membuat arena edukasi.
“Arena ini untuk bermain anak usia dini agar lebih nyaman membaca di lingkungan taman baca masyarakat,” terang putra pasangan Sahil dan Hawa itu.
Menurut Hafid, tujuan mendirikan TBM adalah merangsang timbulnya budaya baca bagi masyarakat Banemo. Ia tahu betapa menyiksanya ketika timbul keinginan membaca namun tak ada sumber bacaan berkualitas yang dapat digunakan.