Tekan Tarkam, Manado Berlakukan Jam Malam
jpnn.com - MANADO - Maraknya tawuran antar kampung (tarkam) di Manado, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Manado memberlakukan ‘jam malam’ bagi remaja dan anak sekolah. Hal ini terungkap dari pernyataan Wakil Wali Kota (Wawali) Manado Dr Harley AB Mangindaan saat memantau lokasi konflik di daerah Tuminting, Kamis (31/7), sekitar pukul 00.50 Wita.
“Kami (pemerintah) sangat mendukung tindakan aparat baik pihak Polri maupun TNI dalam menekan Tarkam. Dan saya sarankan dan imbau bagi remaja dan anak sekolah untuk tidak keluyuran diatas pukul 00.00. Karena, siapa saja dia, akan diciduk aparat untuk mendapatkan pembinaan,” tegas Ai, sapaan akrab Wawali.
Ia juga mengusulkan agar Hari Raya Ketupat di wilayah yang sering ada gangguan Kamtibmas untuk tidak digelar hingga malam hari. “Tapi hal ini bisa dilaksanakan, jika ada kesepakatan dari tokoh agama dan masyarakat, hari raya ini bisa berjalan dengan penuh rasa kekeluargaan,” kata Ai.
Sementara Wali Kota Manado Dr GS Vicky Lumentut menuturkan, untuk mengatasi Tarkam di Kota Tinutuan ini, beberapa hari terakhir, pihaknya beserta Polresta dan Kodim 1309/Manado terus merangkul warga di daerah konflik.
“Upaya ini dimulai dari Kecamatan Tuminting. Dimana dengan adanya pertemuan ini dengan kelompok terlibat tawuran, berhasil menciptakan kesepakatan untuk menjaga keamanan di lingkungan,” ungkapnya.
Lanjut GSVL, sapaan akrab wali kota, kelompok tersebut juga menyerahkan sejumlah panah wayer dan pelontor ke Koramil 01. “Upaya ini akan dilanjutkan ke wilayah lain. Saya imbau warga Manado untuk tidak ikut-ikutan dengan orang-orang yang sengaja mengganggu keamanan di Manado. Saya minta petugas keamanan untuk mencari oknum yang sengaja membuat skenario Manado tidak aman di tahun politik ini, pasca Pilpres dan menjelang Pilkada tahun depan,” pungkas pria visioner ini.
Sementara itu, Danramil 01 Kapten Samuji menerangkan, telah mempertemukan Pala lingkungan dua (Lorong Lumba-Lumba) dan lingkungan tiga (Lorong Cinderela) serta kelompok bertikai. Dan dalam pertemuan ini tercapai kesepakatan damai.
“Diserahkan Sajam dan panah wayer, masing masing 35 panah wayer (Cinderela) dan Lumba Lumba 25 panah wayer. Kami berharap kesepakatan damai bisa sama sama dijaga. Kami TNI pastikan akan mengambil langkah tegas untuk ketertiban dan keamanan masyatakat,” kunci Samuji. (ian)