Teknologi Digital di Indonesia Maju Tetapi Sisi Ekonomi Belum Tersentuh
jpnn.com, JAKARTA - Disrupsi digital membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini juga mengubah arah peradaban dan di masa depan sepertinya akan mengecilkan fungsi manusia.
Perubahan yang cepat itu seringkali membuat manusia dan negara tidak siap menghadapi kenyataan.
Menurut politikus Nasdem Rerie Lestari Moerdijat, teknologi digital telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia. Satu miliar penduduk dunia dapat lebih produktif termasuk mereka yang disibilitas dengan bantuan teknologi komunikasi.
"Penetrasi internet sangat cepat, tahun 2016 diperkirakan ada 132,8 juta penduduk Indonesia yang mengakses internet. Bahkan We Are Social (2017) menyebutkan angka pengguna internet di Indonesia adalah yang tertinggi di dunia," ujar Rerie.
Sementara itu Platform digital terus berkembang, tidak hanya mesin pencari atau Application stores seperti google play dan app store tumbuh juga marketplace.
Di Indonesia ada Tokopedia, Grab, Gojek, Lazada, Buka Lapak yang setiap bulannya dikunjungi puluhan juga orang untuk mencari kemudian melakukan transaksi perdagangan yang memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi.
Belum lagi pemanfaatan media sosial sebagai tempat pemasaran yang efektif seperti Facebook, Twitter, You Tube dan privat chat Whatsapp.
Akselerasi internet yang semakin menjangkau seluruh penduduk Indonesia, telah membuat aktivitas digital menyumbang paling tidak 1% dari pertumbuhan ekonomi Indonesia