Teks dan Gambar : Multi Tafsir
Sabtu, 03 Juli 2010 – 00:20 WIB
Kasus gambar, karikatur dan teks tidak selalu lucu. Bahkan, dalam sejarah peradaban sering berujung di meja hijau. Galileo dikucilkan ketika nekad mengatakan bumilah yang mengitari matahari, dan bukan sebaliknya seperti diyakini kaum Paderi, yang memonopoli pemaknaan teks zaman itu.
Buku-buku Hamzah Fansury dibakar, dan sang sufi dimakzulkan sebagai imam istana kerajaan di Aceh masa lalu nan jauh ketika ia berkata tentang “Wahidatul Wujudiyah.”
Saya pernah dipermainkan seorang teman. “Suka nasi gulai ayam atau Kefcy (KFC),” katanya ketika bertandang ke rumahnya. Saya spontan bilang “tak usah repot-repot.” “Aduh, sory, saya bukannya hendak menjamu Anda, tetapi ingin tahu apakah Anda orang yang suka proses atau hasil secara instan,” katanya. Busyet!