Teks dan Gambar : Multi Tafsir
Sabtu, 03 Juli 2010 – 00:20 WIB
Lagi pula apa dosa “anjing” jika konotasinya ditafsirkan “buruk”? Bukankah anjing dikenal sebagai hewan yang setia? Namun, dalam suatu masyarakat yang konvensional, pastilah sangat gawat jika terhadap kawan yang setia, lalu dipanggil dengan ucapan “wahai anjing.”
Walaupun dalam komunitas tertentu (yang rasional), hal itu, mungkin, jamak saja dan tak perlu membuat yang lainnya terluka.
Ada asumsi, ada konteks. Tapi dalam asumsi dan konteks yang beda, teks yang sama bisa bebeda makna. Kaya tak selalu diukur dengan rupiah. Bisa juga karena pengalaman budi pekerti dan rohani yang tinggi. Si miskin juga bisa ditujukan kepada seseorang yang miskin pergaulan, maupun miskin cita-cita dan fantasi.