Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Teks Pembunuh

Oleh: Dahlan Iskan

Minggu, 26 Desember 2021 – 08:08 WIB
Teks Pembunuh - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Tunggu. Aku dalam perjalanan. Tunggu. Please. Please. Please. Jangan lakukan itu. Biacaralah dengan aku," begitu kurang lebih bunyi teksnyi.

Teks aslinya bukan saja pakai huruf besar semua, juga banyak yang salah ketik. Kelihatan sekali Inyoung lagi panik.

Akhirnya ada balasan dari Alexander. Pendek saja: ia hanya cinta Inyoung. Sampai napas terakhirnya. Ia sudah siap meninggalkan siapa saja.

Inyoung terus meneleponnya. Tidak diangkat. Tapi HP Alexander tetap on. Demikian juga posisi GPS-nya. Inyoung terus mengirim teks senada.

Uber pun sampai di gedung parkir itu. Inyoung turun dari mobil. Dia melihat Alexander yang lagi dalam posisi di pinggir lantai. Alexander pun melihat kedatangan Inyoung. Lalu terjun dari ketinggian itu.

Tewas: 08.55. Dua jam sebelum jadwal wisuda. Alexander dinyatakan tewas akibat bunuh diri.

Inyoung pun pulang ke Korea Selatan.

Belum selesai.

Teks WA dianggap sama dengan pisau atau pistol. Hanya kadarnya yang berbeda. Sudah dua kali ini pengadilan di Amerika menghukum pengirim teks WA sebagai pembunuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News