Teladani Nabi Muhammad untuk Jaga Persatuan Umat
Sebab, selama hidupnya, Nabi Muhammad itu tidak pernah mengedepankan kekerasan dalam menghadapi segala macam permasalahan.
“Bisa dikatakan dalam menghadapi segala macam permasalahan, Nabi Muhammad lebih menekankan kepada aspek perdamaian, persaudaraan, toleransi, persamaan, dan keadilan. Itu yang dilakukan Nabi pada saat itu,” ujarnya.
Dia mengimbau seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk dapat mengimplemetasikan arti penting dari peringatan maulid nabi ini.
Masyarakat juga harus dapat mengimplementasikan akhlakul kharimah atau akhlak yang baik dan sikap terpuji dari Nabi Muhammad.
“Masyarakat Indonesia harus bisa mencontoh akhlakul kharimah Nabi Mujammad sebagai pribadi. Nabi sebagai anggota keluarga rumah tangganya sendiri, Nabi sebagai kepala negara, Nabi sebagai ilmuwan, Nabi sebagai seniman dan bahkan Nabi juga pernah sebagai pedagang. Jadi, Nabi Muhammad itu bisa dikatakan sebagai multitalenta,” kata anggota Kelompok Ahli bidang Agama di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu.
Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hudayatyllah Jakarta ini menjelaskan, ketika menampilkan multi talentanya, Nabi Muhammad tidak pernah menyinggung perasaan orang lain.
“Itu yang sangat penting. Yang sekarang ini harus bisa kita contoh dan lakukan itu bagaimana kita ini bisa maju tanpa harus menyinggung orang lain. Kalau kita maju lalu harus menginjak atau menyinggung perasaan orang lain tentunya itu bukanlah cara yang pernah dilakukan Nabi Muhammad. Ini yang harus kita sadari bersama bahwa Nabi tidak pernah menyinggung perasaan orang lain,” tuturnya.
Dia kembali mengingatkan masyarakat untuk mencontoh perbuatan Nabi Muhammad demi menjaga perdamaian terhadap sesama umat dan dunia.