Telanjang Bulat, Hanya Kalah dengan Luna Maya
Kamis, 29 Juli 2010 – 06:59 WIB
Saat informal meeting dengan Forum Pemred di Hotel Ciputra, Jakarta, 20 Juli lalu, dia seperti diuji oleh sekitar 70 pemimpin redaksi Group Jawa Pos dari Aceh sampai Papua. Segala problematika listrik lokal diungkap dalam pertemuan itu. Dari soal kritik pelanggan, kinerja staf di daerahnya, kualitas layanan, kecurigaan dan dugaan-dugaan penyimpangan, PLTA, PLTG, dampak lingkungan dari pembangkit berbahan bakar batubara, sampai soal janji 30 Juni 2010 sudah bebas pemadaman bergilir.
Semua dijawab dengan tuntas, jelas, dan kaya akan trik manajemen yang menarik untuk diketahui publik. Khas sekali, gaya manajemen dan kepemimpinan Dahlan. Seperti memimpin koran saja. Detail, mendasar, dan tetap menegakkan akal sehat. Gaya hidupnya tidak berubah. Olahraganya juga tetap jalan kaki, bukan golf seperti yang selama ini menjadi hobi direksi PLN.
Forum pemred pun menyebut model leadership mantan wartawan ini kaya akan sentuhan jurnalistik. Setiap sisi selalu ada unsur unik, inovasi, faktual, menarik, dan kaya ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan. Misalnya, di Sulawesi Utara sudah bebas pemadaman bergilir. Dan, Agustus 2010 sudah menerima sambungan baru, setelah terhenti selama 5 tahun. Proposal perbaikan PLTA Tanggari I dan II di Minahasa, dulu mencapai Rp 14 M. Begitu ditangani Dahlan Iskan, perbaikan hanya cukup dengan Rp 1,4 M saja.