Teliti Gangguan Seksual Para Perempuan Pengantin Baru, Kayika Raih Gelar Doktor
Mencari Data di Delapan KUA, Rayu Responden lewat SeminarRabu, 13 Juli 2011 – 08:08 WIB
Celakanya, dari jumlah tersebut, hanya seperempatnya yang mempersepsikan diri mengalami disfungsi seksual. "Persepsi yang rendah itu bisa disebabkan munculnya anggapan bahwa disfungsi seksual bukanlah suatu gangguan yang mengancam jiwa," jelas dokter yang sekarang bertugas sebagai kepala Klinik Utan Kayu di FK UI tersebut.
Kayika menuturkan, rendahnya persepsi tersebut mengakibatkan disfungsi atau gangguan seksual pada perempuan tidak dianggap sebagai penyakit. Lantas, bagaimana bentuk-bentuk disfungsi seksual pada perempuan yang barstatus pengantin baru? Kayika membeberkan, disfungsi seksual tersebut bisa digolongkan menjadi empat macam.
Pertama, gangguan dorongan seksual atau desire. "Banyak orang mengistilahkan libido," katanya. Pada kondisi tersebut, perempuan ogah atau sulit "bangun" untuk memulai hubungan intim dengan pasangan. Perempuan menunggu "diganggu" pasangannya dulu.