Telusuri Dugaan Penyelewengan
Masyarakat Diharap Ikut Mengawasi Penyaluran Bidik MisiJumat, 11 Mei 2012 – 08:14 WIB
Pria yang juga mantan rektor Universtias Andalas (Unand), Padang itu menuturkan, jika penerima bidik misi lebih kecil dari kuota yang tersedia, kampus wajib mencari calon mahasiswa yang miskin tapi berprestasi. "Harus berusaha sekuat tenaga. Masak mencari peminat kuliah dari keluarga miskin sulit," katanya. Dari pengalamannya memimpin Unand, kuota bidik misi selalu habis disalurkan ke mahasiswa yang memang berhak menerimanya.
Menurut Musliar, pihak kampus tidak boleh hanya berpangku tangan menunggu calon mahasiswa dari keluarga miskin mendaftar ikut program bidik misi. Sebaliknya, kampus juga harus turun langsung ke kantong-kantong penduduk miskin di sekitar domisili mereka.
Musliar menuturkan, seharusnya potensi terjadinya kesalahan dalam penyaluran bidik misi bisa ditutup dengan proses verifikasi yang ketat. Musliar menjelaskan, mahasiswa tidak begitu saja bisa ditetapkan menerima bidik misi. Tapi harus melewati proses verifikasi yang ketat. Inti dari verifikasi ini, adalah memastikan mahasiswa calon penerima bidik misi benar-benar dari keluarga miskin.