Tembus Kerupuk
Oleh: Dahlan IskanRabu, 30 Oktober 2024 – 07:42 WIB
Setelah kawin, Goenawan mengajak istri tinggal di Belanda. Tidak kerasan. Tidak cocok dengan iklimnya. Sang istri minta pulang.
Sejak itulah Goenawan berpikir untuk bisnis kerupuk udang. Bukan lagi mentah. Tidak akan seperti yang dikirim ke Belanda.
Goenawan bikin pabrik kerupuk goreng. Banyak rasa. Yang paling laris yang rasa asli dan barbeku. Kemasannya bagus. Rasanya –saya mencicipi contoh yang dia bawa ke Tiongkok.
Goenawan mewakili perasaan kita: bagaimana bisa menembus pasar Tiongkok yang amat keras.(*)