Temuan Baru SEANUTS II soal Konsumsi Susu dengan Pemenuhan Gizi Anak
Berdasarkan studi SEANUTS II, lanjutnya, anak-anak di Indonesia ditemukan belum memenuhi rekomendasi kebutuhan rata-rata harian untuk Kalsium (78 persen) dan Vitamin D (92 persen), sehingga menimbulkan risiko serius bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Studi ini juga menyoroti pentingnya konsumsi susu saat sarapan yang dapat memenuhi asupan harian Vitamin D 4.4x dan Kalsium 2.6x lebih tinggi bagi anak-anak Indonesia.
Secara keseluruhan, ujar Prof. Rini, SEANUTS II menunjukkan bahwa stunting dan anemia masih terjadi di Asia Tenggara, terutama di kalangan anak-anak yang lebih muda.
Namun, di antara anak-anak yang lebih tua, terdapat prevalensi yang lebih tinggi untuk kelebihan berat badan dan obesitas.
Selain itu, sebanyak 27 persen anak-anak mengalami kekurangan Vitamin D, dengan 46 persen di antaranya terjadi di kelompok usia yang lebih tua.
"Tiga beban' malnutrisi ini menyoroti perlunya intervensi gizi yang ditargetkan dan program pendidikan. Temuan tambahan dari SEANUTS II juga menunjukkan bahwa sarapan dengan produk susu dapat berperan dalam meningkatkan asupan mikronutrien harian anak-anak," papar Prof. Rini.
Pada kesempatan sama, Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro mengatakan studi lanjutan dari SEANUTS II menekankan pentingnya konsumsi susu saat sarapan.
Temuan SEANUTS II menunjukkan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi produk susu saat sarapan memiliki asupan mikronutrien harian yang lebih tinggi secara signifikan untuk vitamin A, B12, dan D, serta Kalsium, dibandingkan anak-anak yang tidak mengkonsumsi susu saat sarapan.