Temui KH Abdul Hayyie, Hasto Beber Rencana PDIP Tangkis Tudingan Anti-Islam
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menemui ulama yang juga tokoh masyarakat Betawi KH Abdul Hayyie Na'im di Cipete Utara, Jakarta Selatan, Kamis (3/10) malam. Misinya adalah mengungkapkan rencana PDIP menerbitkan buku tentang kedekatan Proklamator RI Bung Karno dan Megawati Soekarnoputri dengan Islam.
Hasto dalam pertemuan itu berdialog dengan Kiai Abdul Hayyie yang didampingi sejumlah ustaz di teras Masjid An-Nur, Cipete Utara. Politikus asal Yogyakarta itu mengatakan, PDIP yang memiliki rekam jejak panjang dalam hal kerja sama dengan umat Islam akan menangkis berbagai tudingan yang menyudutkan partai nasionalis tersebut.
"Intinya, kami ingin meluruskan sejarah Bung Karno dan Islam. Termasuk sejarah Ibu Megawati dan Islam," ujarnya sebagaimana siaran pers DPP PDIP.
Dalam pertemuan selama dua jam itu ada politikus lain dari PDIP yang mendampingi Hasto. Di antaranya adalah Zuhairi Misrawi, KH Zainal Arifin Na'im Gembong Warsono dan Yuke Yurike.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, PDIP akan menyiapkan tim khusus untuk menulis buku tentang sejarah kerja sama partai berlambang kepala banteng itu dengan kalangan Islam. Karena itu, buku tersebut akan ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris.
“PDIP merencanakan membukukan pidato, pemikiran serta kebijakan Presiden Soekarno dan Presiden Megawati Soekarnopuri dalam bahasa Arab maupun Inggris," ujarnya.
Lebih lanjut Hasto menuturkan, PDIP selalu memegang komitmen untuk menjaga kerja sama dan hubungan baik dengan umat Islam. Salah satu buktinya adalah kedekatan PDIP dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, NU dan PDIP merupakan dua kekuatan besar yang memiliki sejarah panjang. Bung Karno, kata Hasto, sebagai Presiden Pertama RI sangat dekat dengan para kiai NU.