Tenaga Medis Indonesia Harusnya Bisa Bekerja di Dalam Negeri
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo prihatin dengan banyaknya warga Indonesia yang sudah lulus pendidikan sebagai tenaga medis dari ilmu kedokteran tradisional Tiongkok, tapi belum bisa mengaplikasikan ilmunya di Indonesia.
Alhasil, mereka malah menjadi tenaga medis di negara tetangga seperti Singapura, Australia, Belanda, maupun negara Eropa lainnya.
Pasien yang berobat kesana pun banyak yang berasal dari Indonesia.
"Jika para tenaga medis yang sudah lulus pendidkan S1 sampai S3 ini bisa praktik di Indonesia, mereka bisa membuat rumah sakit atau semacamnya sehingga turut membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat kita. Di sisi lain, warga kita yang ingin berobat juga tak perlu pergi jauh ke Singapura. Kini karena terganjal aturan, mereka jadi bekerja di luar negeri," ujar Bamsoet saat menerima Perkumpulan Kesehatan Tradisional Tiongkok Indonesia (PERKESTRATI) di ruang kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Kamis (26/07).
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua PERKESTRATI Hafna Rosyata, Penasehat William Adi Tedja, dan beberapa anggotanya antara lain Arief Halim, Meridian Kodiri, Christy, Dedi, Tirza Harum, Armin dan Lisa.
Sedangkan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo ditemani Anggot DPR RI Sufmi Dasco Ahmad (F-Gerindra) dan Ahmad Sahroni (F-Nasdem).
Politisi Partai Golkar ini menyarankan PERKESTRATI segera melakukan audiensi dengan Kementerian Kesehatan agar pihak kementerian mengetahui dengan jelas aspirasi mereka.
Jika nantinya ada kendala peraturan yang perlu dibereskan, DPR RI sebagai lembaga perwakilan rakyat tentu akan mencoba menjembataninya.