Tenang, Episode IX Bukan yang Terakhir
’’Kami harus ingat Star Wars hidup di film, televisi, game, mainan, publishing, dan masih banyak lagi,’’ ujar Brennan, lantas tertawa.
’’Ini menjadi industri hiburan yang menarik. Memutuskan yang ini diletakkan di platform yang ini harus tahu alasannya dan siapa yang ingin dijangkau. Unik sekali,’’ imbuh anggota pemilih pemenang Oscars, Academy of Motion Picture Arts and Sciences, itu.
Sebagai kisah yang sudah berumur puluhan tahun, Star Wars ingin tetap memberikan sesuatu yang segar untuk penonton. Menurut Brennan, salah satu caranya adalah memikirkan secara detail visual yang bakal ditampilkan.
’’Dengan bantuan teknologi, kami selalu berpikir soal visual. Meski begitu, jalan cerita tetap menjadi pusatnya,’’ jelasnya.
Dimulai sejak Star Wars: The Force Awakens (2015), Lucasfilm punya heroine-heroine baru. Ada Rey (Daisy Ridley) dan disusul Jyn Erso (Rogue One: A Star Wars Story, 2016).
Apakah itu pengaruh keberadaan Kathleen Kennedy yang menjadi bos Lucasfilm? ’’Bagi kami, ini adalah bagian dari eksplorasi berbagai sudut pandang,’’ jelas Brennan.
’’Bagaimanapun, Star Wars adalah film untuk semua. Bukan hanya untuk para lelaki. Dan kami ada di sini untuk mewakili yang semua itu,’’ tambahnya.
Ditanya mengenai sneak peek baru Star Wars: The Last Jedi, mereka semua menolak membocorkannya.