Tentang Kegigihan, Keikhlasan, dan Impian Polisi Hebat Itu
Junaidin memiliki mimpi besar, yakni menjadikan pesantrennya semakin berkembang. Salah satunya, bisa memiliki asrama. Kebetulan masih ada sejumlah ruang kosong di kompleks ponpes yang bisa digunakan untuk asrama.
”Kalau saya punya asrama dua lantai saja, itu sudah bagus. Anak-anak sudah ingin menginap di sini,” ujarnya.
Adanya asrama tentu menjadi sarana penunjang bagi mimpi Junaidin lainnya, yaitu mengesahkan ponpes itu sebagai lembaga pendidikan resmi. Junaidin berharap ponpesnya bisa menjadi salah satu madrasah di Kota Bima.
Untuk merealisasikannya, Junaidin mengaku saat ini masih mempelajari syarat-syaratnya. Salah satu caranya, intens berhubungan dengan orang dari dinas pendidikan dasar.
Bisa jadi impian itu masih lama terealisasi, tapi setidaknya Junaidin sudah berbangga lantaran beberapa syarat sudah terpenuhi lewat jerih payahnya.
”Kan selain bangunan gedung, harus ada murid-muridnya. Nah, kalau murid kan sudah ada,” ujarnya.
Jika impian itu terwujud, dia berharap suatu saat bisa mengundang Kapolri, menteri agama, dan duta besar Arab Saudi untuk bisa berkunjung ke ponpesnya.
”Ya, walau sederhana, syukur-syukur kalau atasan bisa tahu. Saya pengin cerita ada anak buahnya yang bangun pesantren,” tuturnya, lantas tertawa. (*/c10/ttg)