Tentara Syria Tangkap 500 Aktivis Antipemerintah
Rabu, 27 April 2011 – 08:50 WIB
Dalam kesempatan itu, dia juga menyebut aksi militer di Daraa awal pekan ini sebagai reaksi brutal pemerintah terhadap suara rakyat. Sayangnya, kekerasan tetap berlanjut kemarin. Bukan hanya di Daraa yang terletak di perbatasan Syria dan Jordania, melainkan juga di Douma, Al-Muadamiyah dan Jableh. "Rezim (Assad) lebih memilih cara kekerasan seperti pada 1982 lalu," kata seorang diplomat Syria.
Pada 1982 lalu, Hafez al-Assad (ayah Assad), juga menggunakan kekerasan untuk membungkam suara oposisi. Kota Hama yang terletak di sebelah utara ibu kota Syria (Damaskus) itu banjir darah. Nyawa sedikitnya 30.000 warga melayang. "Tapi, saya tidak yakin cara yang sama akan menuai sukses di era internet dan telepon berkamera seperti sekarang," kata diplomat yang merahasiakan identitasnya tersebut.
Kekejaman pasukan pemerintah memang tergambar jelas di internet. Salah satunya adalah video brutal yang direkam di kawasan Barzeh, pinggiran Kota Damaskus. Berbalut seragam militer dan menyandang senjata otomatis, sejumlah serdadu terlihat memukuli dan menembaki warga sipil tanpa ampun. Padahal, tak seorang warga pun yang terlihat membawa senjata.