Tepat Sembilan Tahun, Jepang Pastikan Fukushima Aman dari Radiasi
Aliran listrik padam pasca kedua bencana alam itu, hingga mengakibatkan sistem pendinginan reaktor nuklir di PLTN gagal berjalan. Dari enam reaktor di sana, reaktor nomor 1, 3, dan 4 meledak. Tiga sisanya tak meledak namun turut dinonaktifkan.
Setelah kejadian dahsyat itu, radiasi radioaktif menjadi ancaman bahaya tersendiri. Fukushima seakan bersinonim dengan radiasi.
Satu bulan lebih usai kecelakaan PLTN--sebagaimana pemerintah Jepang menyebutnya demikian--tepatnya pada 22 April 2011, perintah evakuasi diturunkan dari pusat.
Skema evakuasi diterapkan dengan radius 30 kilometer dari titik ledakan. Itu berarti mencakup 12,5 persen dari luas area seluruh Prefektur Fukushima yang kurang lebih membentang 166 kilometer dari timur ke barat.
Jumlah masyarakat yang dievakuasi mencapai puncaknya pada Mei setahun kemudian, yakni tercatat sebesar 164.865 orang.
"Kami mengalami kesulitan karena bencana yang bertubi-tubi ini belum pernah terjadi sebelumnya di dunia. Setelah sembilan tahun berlalu, sebagian wilayah bisa pulih, namun sebagian lain dalam proses pemulihan yang lambat," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Pemerintah Daerah Prefektur Fukushima, Yuichi Takahashi, mengakui.
Pulih, seperti dimaksud pemerintah Fukushima, salah satunya bisa diartikan sebagai instrumen evakuasi dengan angka yang terus merosot.
Dari 12,5 persen luas zona yang perlu evakuasi awal setelah terjadi kecelakaan, kini terhitung hanya tinggal 2,5 persen saja, termasuk pusat PLTN dan daerah sekitarnya dalam radius 20 sekitar kilometer.