Terancam Bernasib Serupa Iraq
Selasa, 23 Agustus 2011 – 07:08 WIB
Nah, kalau terhadap komandan sendiri para pemberontak tega membunuh, bagaimana nasib para pejabat dan rakyat biasa yang selama ini loyal kepada Kadhafi" Tak ada yang bisa menjamin bahwa tak akan ada pembantaian terhadap mereka.
Karena itu, satu per satu pejabat Kadhafi melarikan diri begitu tanda-tanda kejatuhan sang kolonel terlihat. Terakhir, Menteri Perminyakan Libya Omran Abukraa membelot ke Tunisia. "Tiap darah yang jatuh akibat pemberontak adalah tanggung jawab dunia Barat," ujar Moussa Ibrahim, juru bicara rezim Kadhafi, seperti dikutip Associated Press.
Tetapi, pedulikah NATO, yang merupakan representasi Barat, dalam konflik Libya itu? Sepertinya tidak. Mereka hanya berkepentingan melengserkan Kadhafi, itu saja. Apalagi, mereka tak punya mandat untuk menerjunkan pasukan darat sehingga tak mungkin bisa mencegah gerak pasukan pemberontak jika mereka bermaksud melakukan "pembersihan" orang-orang Kadhafi.