Terduga Teroris di Sibiru-biru Sehari-hari Berdagang Bakso Kojek
"Kalau Pak Lubis itu baik, ramah. Sering beli rokok di sini. Kalau yang lain-lain, saya enggak tahu. Apalagi anak-anaknya. Istrinya saja, saya enggak tahu," sambungnya.
"Ya, terkejut sekali kami kalau ada yang ditangkap karena teroris. Enggak menyangka," tambahnya.
Warga lainnya, bermarga Sitepu mengaku mengenal Syafii. Menurutnya, Syafii merupakan anak Herman Lubis, sang pemilik rumah. Kesehariannya, Syafii juga sangat ramah kepada warga sehingga tidak memunculkan kecurigaan kalau dia terlibat jaringan teroris.
"Ramah setiap hari dia jualan bakso kojek naik sepeda motor," jelas Sitepu, Rabu (21/12).
Menurut Sitepu, Syafii tinggal di rumah orang tuanya itu sejak dua bulan lalu. Sebelumnya, Syafii tinggal di Batam. “Orangtuanya juga baru delapan bulan membangun rumah. Kalau dia (Syafii) baru sekitar dua bulan tinggal di sini," ungkapnya.
Kepala Desa Ajibaho, Kecamatan Sibiru-biru, Masa Perangin-angin juga mengaku kaget dengan penggerebekan yang dilakukan Tim Densus 88. Dia juga mengaku kalau keluarga Herman Lubis jarang menempati rumah tersebut.
"Kami tahunya cuma jualan. Mereka lebih sering di Talun Kenas," jelasnya.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengakui, pihaknya bersama tim Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris. Menurut Rina, Syafii adalah jaringan teroris yang masuk dalam DPO.