Terima Dua Kali SMS, Guru SMA Diancam Teror Bom
Keyakinan itu dikuatkan, karena saat dilakukan pemeriksaan tidak ada jendela atau pintu yang terbuka ketika korban pulang mengajar. Korban pun merasa lega atas pemeriksaan yang telah dilakukan anggota polisi dan berani masuk rumahnya.
“Saya tidak pernah punya masalah sama orang, ngapain juga bermasalah kan tidak ada untungnya, kalau teman-teman iseng juga tidak pernah begitu pak,” ujar korban.
Dia meminta pihak kepolisian untuk mengungkap kejadian itu dengan melacak pemilik nomor handphone yang membuatnya panic serta ketakutan. Bahkan, warga sekitar juga merasa waswas atas informasi teror bom lewat SMS tersebut. Memastikan terror tak terbukti, anggota kembali ke Mapolsek Sorong Timur.(reg/jpnn)